The best magician in the world. (Updated)


Ini akan jadi tulisan... Ah, bukan, tapi cerita terpanjang saya tentang semua sulapmu yang mengubah dunia saya. Jadi, tenang, duduk santai, dan baca perlahan.

Seperti layaknya semua sulap, awalnya menarik, dan semakin menuju atraksi utamanya, semakin menarik aksinya. Semakin ditunggu. Itulah apa yang ada dipikiran (dan hati) ini. Kamu, sangat menarik. Layaknya sulap, kamu sangat disenangi. Layaknya sulap, melihat parasmu membuat (hati) saya senang, melihat aksimu membuat saya menunggu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya (dengan saya). Tapi, layaknya sulap, kamu penuh rahasia. Penuh meninggalkan tanda tanya.

Mari saya mulai dengan senyumnya.
"The cup and balls magic trick"


"The motion, the trick is always the same, but it never cease to amaze me"

Senyumannya, adalah hal kedua favorit saya, selalu sama, tidak pernah berubah sedikit pun, terekam betul bagaimana pipi yang sedikit terangkat diikuti dengan mata yang menyipit manis. Selalu sama, tidak pernah bosan sedikitpun, malah, saya selalu menunggu.


"The card tricks"

"Very much too see, very much to enjoy, very much to learn, very much to love"

Sikap dan perilakunya adalah hal favorit pertama saya, yang mengubah semua sudut pandang saya terhadap semuanya.
--
Mari saya bercerita sedikit. Saya pendiam, sangat pendiam, tapi kamu datang bagaikan badai pasir yang mengubur semua sikap diam saya. Menguburkannya dengan semua sikap positifmu, menguburkan dengan semua kebaikanmu. Saya tak acuh, tapi kamu datang menghampiri saya seolah saya sangat berharga, menuliskan senyum perhatian manismu di otak kecil saya yang membuat saya tak bisa mengacuhkanmu. Saya sayang kamu. Sangat. 100 tahun ke depan, mungkin masih melekat betul dalam memori saya. Mungkin itulah yang bisa saya gambarkan betapa hebatnya wanita ini. Datang dengan sulapnya.

"The classic pass"

"You blink, you miss the whole deception"

Pelukannya, semua hal tentang tangannya yang dilingkarkan kepada saya adalah hal termanis yang pernah kamu berikan kepada saya. Setiap detik pelukan darimu adalah 50x kebahagiaan saya. Seperti sulap pada umumnya, saya menginginkannya lagi dan lagi, tapi tidak seperti sulap pada umumnya, saya tidak akan pernah bosan mendapatkan pelukanmu yang berharga.

--
Sayang, jika satu saat nanti rasa percayamu terhadap saya hilang, entah itu karena perbuatan saya sendiri, atau karenamu yang memang bosan, ketahuilah, saya sayang kamu, saya cinta kamu. Semua sedihmu, tangismu, saya bisa membayangkannya, tapi tak akan pernah bisa merasakannya, jadi sebisa mungkin saya akan menambal semua sedihmu dengan kenangan baik seiring berjalannya waktu, menghapus semua air matamu, dengan air mata lainnya berupa kebahagiaan, dan memperbaiki hubungan kita yang memang terlihat rapuh, tapi kita tahu kita masih ingin satu sama lain. Kalau kamu berpikir untuk membuat saya menjadi orang yang paling menyesal jikalau kita putus nanti, kau hanya diam termenung pun saya sudah sangat menyesal, mengingat akan ada orang lain yang mendapatkan semua hal diatas selain saya. Semua hal favorit saya. Semua hal favorit saya tentang kamu. Kamu.

Kamu adalah pesulap terbaik di dunia, dunia saya, yang saya harap, kamu ingin berbagi semua trikmu, dan memainkannya bersama saya, selamanya.

-coming soon-

Like we used to



Kamu, hal yang tidak saya duga, hal yang tidak saya duga akan menjadi sepenting ini dalam setiap waktu saya. Hal yang membuat waktu saya yang suram menjadi lebih terang. Tidak, lebih bewarna, lebih indah, lebih saya nantikan.

Kita berjalan berjauhan, tapi tidak pernah lelah untuk mewarnai setiap detik kita masing-masing. Tidak pernah lelah untuk menantikan satu sama lain. Tidak pernah lelah untuk terus bersama. 

Kamu adalah hal terbaik yang pernah dikirimkan tuhan untuk saya. Hal penting yang mengindahkan hari-hari saya. Hal yang merubah saya. Jadi lebih baik. Kamu adalah sinonim dari segala kata-kata yang baik. Arti baik yang sesungguhnya. Bahkan lebih baik.

Saya minta maaf, karena saya merubah semua hal baik itu jadi segala wujud asli dari sedih, kecewa, marah, jadi segala wujud yang buruk. Saya sungguh minta maaf. 

Saya mencoba, mencoba segala hal yang bisa memperbaiki semua wujud buruk busuk ini. Merubah semuanya yang busuk ini cukup sulit, karena saya belum pernah sebusuk ini. Saya tidak tahu harus bagaimana. Tidak. Belum tahu harus bagaimana. Tapi apa saya boleh mencoba sebisa saya? Tidak, mencoba semuanya yang lebih dari yang saya bisa, dan saya harap saya diizinkan. 

Kamu lelah, karena setiap usaha kamu tidak saya hargai. Demi tuhan. Saya. Menghargai. Kamu. Saya tidak tahu harus bilang apa, jadi yang  saya lakukan hanya memohon maaf jika kamu merasa seperti itu. Karena perkataan saya tidak didengar. Jadi saya buang semua pembelaan saya, dan saya coba untuk mendapatkan percayamu kembali. 

Dan maaf, sekarang, hal itu hilang lagi. Maaf saya menumbuhkan kebusukan lagi. Saya mencoba untuk membersihkannya, lagi-lagi sia-sia, tidak kamu dengar. Jadi saya buang semua pembelaan saya, dan saya coba untuk mendapatkan percayamu kembali. 

Saya masih berharap bisa mendapatkannya kembali. Saya tidak tahu apakah tuhan akan mengabulkannya. Tapi saya masih memohon. Memohon semuanya menjadi baik-baik saja. 

Kamu sudah berusaha sekuatmu, saya paham sekali. Saya menghargai semua hal itu, saya menyukai semua hal itu. Saya merasakan hal itu. Tapi... Kenapa... Kenapa kamu menganggap saya mengabaikan semuanya (lagi)? Saya. Menghargai. Kamu. Demi tuhan. Tidak pernah saya menyepelekan semua usahamu, terkecil sekalipun. Tidak. Pernah. 

Jadi, saya buang lagi semua pembelaan saya, mencoba mendapatkan percayamu lagi, lagi, lagi, dan lagi. Sampai kamu percaya, bahwa saya tidak ingin kehilanganmu. Bahwa saya ingin kamu. Saya sayang kamu. Hingga kita mewarnai semua detik kita masing-masing hingga waktu yang tak bisa kita lihat. 

Tapi, semua pilihan ada pada genggamanmu. Saya hanya bisa meyakinkanmu untuk memilih apa yang saya mau. Kita yang sangat baik. Seperti dulu.

Ich danke Ihnen, meine Liebe


So.... How are you?

It's only just yesterday we talked, but i feel like it's been forever. The more we talk, i missed you the more. The more i feel guilty too. The more i want to hit myself because of my own stupidity. 

I, myself, can't thank you more, that you still stood by my side. Even when i push you hard. Thank you. No, seriously, thank you, so much. 

I, myself, never felt so afraid before. And now i am.
Afraid, that i have thrown my biggest fortune to the bottom of the cliff. Not realizing how much it costs. Not realizing that it is priceless. You.

So,
I, myself. Tried to go down the cliff, brought everything i capable of, to find my biggest fortune back. Try to shout your name as loud as possible, try to bear all the coldness down the cliff of desperation, and hoping, to hear my name called by the familiar voice again. The voice that i want to hear all the time, the voice that once loved me, that i hope it's never changed. And will never changed.

I know i bored you with this two words.
I'm sorry.
I never meant to hurt you, never meant to let you down. Never meant to make you feel sad. So, i, myself. My deepest apologize. 

I'll try better
I wanna be the one that wipe your tears off, wipe out all my mistakes, and fill it full with things that shows smiles on your lovely face. I wanna be the one who you always came back for. I wanna be your home where you can always rest your head on me. 

As the end of the word, i, myself, want to say, terima kasih untuk semuanya, makasih masih sama aku. Aku sayang kamu, nd. 

2015, definitely ma best yet.

SSetelah sekian lama, akhirnya nulis juga. Berhubung tahun 2015 akan berakhir kurang lebih beberapa hari lagi, gue bakal nulis beberapa hal baik yang ada di tahun 2015 ini.

Okay, yang pertama kali gue inget waktu 2015 awal yaitu "INTEN". Madafaka, ini yang menurut gue paling banyak kenangannya pada tahun ini. Mulai dari Try Out, progress, TO at home, gitu aja terus tiap minggu sampe lupa kehidupan. Demi mendapatkan apa yang disebut PTN, gue sama temen-temen merelakan semua libur sehabis ujian nasional. Sedih kalau diingat :'). Setelah berbulan-bulan ikut INTEN, pada akhirnya gue tetep gamasuk PTN. Sebenernya hampir semua temen SMA gue gak ada yang masuk, nggak tau entah INTENnya yang jelek, atau pas ngerjain SBMPTN kita pada kejang-kejang ngeliat soalnya. But! I never regret it. Gue justru bersyukur banget bisa belajar di INTEN pas liburan. Temen makin banyak, makin kenal deket sama temen, yang jelas jadi seru, karena kita semua  punya cerita masing-masing buat dimuntahkan. Dan akhirnya, kita berbeda jalan yang berharap akan bertemu lagi dengan masing-masing cerita baru dari dunia yang lebih luas. Disini juga, gue deket sama seorang perempuan yang bakal gue ceritakan lebih lanjut.

Masuk kuliah, alhamdulillah masih bisa kuliah, meski bukan PTN. Disini makin banyak lagi ketemu sama orang baru. Dari sabang sampe merauke, sedangkan gue dari bekasi. Bekasi sering banget dibully di kampus gue, kampret. 

Yang selanjutnya, ulang tahun. Iya, gue juga bisa ulang tahun kok, gue manusia. Yang berbeda dari tahun ini yaitu,'cewek' yang gue bilang tadi ngasih surprise dateng ke rumah gue. Dan mungkin sialnya pas dia dateng ke kamar gue, dia ngeliat gue lagi chatting sama mantan gue yang ngasih ucapan duluan. Tapi sumpah gue gak ngapa-ngapain. Terus temen-temen gue juga pada dateng dan gue diceplokin telor ama terigu udah kek adonan tinggal diaduk. Ini surprise gue yang pertama kali jadi ya maap ya kalo lebay banget. Sehabis itu gue ngajak temen-temen buat makan kan, nah, disini gue nggak nyadar kalo ceritanya bakalan panjang sampe sekarang, dan gue berharap ceritanya bakalan terus panjang gak putus-putus.

Di sini yang mungkin paling berkesan di tahun 2015 ini, gue telah resmi berpacaran pada tanggal 29 Juli 2015. Oke lebay. Kalo ngomong pake bahasa Indonesia rada lebay jadi gue pake english aja ya, bodoamat grammarnya salah, gak ada yang liat juga.

She's the one, my only one. My reason to wake up everyday, and live the life. I never had this kind of love like this before. I'm truly drunk in love, and i hope she too. I never forget to slip in your name just before my last prayer. I never forget to pray for you, to be guarded by the angels so i can pick you up later when I'm strong enough to keep you with me for the rest of our lives. I never forget to pray for me too, to be stronger than any man that is going to take you away from me, to be your guardian angel someday. And I definitely never forget to pray for  you and me, for us. To never forget our feelings towards each other. To never forget that we used to love each other. To never ended this relatively short story. To become a much more long story. To become much more exciting. Well, i hope my prayer never too much to ask. Because all i want is you. And i hope you too.

Yap, sepertinya segitu dulu deh, gue ngantuk udah malem mau bobo. I hope next year is gonna be better than this year! Aamiin!

Nostalgila


Pas gue buka blog ini, di pojokan udah ada sarang laba-laba dan tunawisma. Gue merasa kasihan.

Karena gue rasa yang baca juga cuma gue doang, jadi bodo amat lah (sedih aku).

This is me, the new me. Nggak makin ganteng, malah jadi botak. Nggak makin pinter, malah tambah beler. Terus apanya yang baru? Sekolahnya yang baru, tempat tinggal yang baru, teman yang baru, pasangan yang baru, dan pengalaman yang baru. Tapi itu untuk cerita lain waktu. Sekarang karena lagi hari minggu(?), dan tiba-tiba kangen banget sama yang lama, gue pengen nostalgila sedikit tentang masa bocah gue di SMA.

-coming soon

Game over, or another chapter perhaps?

Game over, or another chapter perhaps?

One thing I truly like about you is that you’re an open-minded person. Drg.
Why you try to hide it?

-

“I’ll try better”

“I’ll try better”

if I were you, I’d think that this is some kind of bullshit. But, trust me, I said that for a reason.

Karena saya pasif, satu-satunya cara untuk memuntahkan semua yang ada dipikiran saya adalah duduk di meja, memandangi layar, dan berpikir apa yang harus saya tulis. Jadi maaf apabila panjang, dan untuk wanitanya, terimakasih sudah memperlihatkan tulisan itu.

Apa yang pertama kali terpikirkan oleh saya setelah melihat tulisan yang dialamatkan kepada saya dari orang yang saya sayangi?
“Berakhir”
Karena itulah yang terpampang pada paragraf terakhir ketiga kalau saya tidak salah ingat.

Apa yang pertama kali terpikirkan untuk saya lakukan setelah melihat tulisan itu?
Sebenarnya ada dua; menyudahi, atau berusaha lagi? Entah kenapa saya lebih suka pilihan kedua.

“I’ll try better”

Saya tahu kamu pasti bosan dengan kalimat bodoh itu, saya tahu, karena memang terdengar bodoh di telinga saya. Tetapi, setiap ibadah selalu terselipkan doa “YaAllah tolong buat saya jadi manusia yang lebih baik lagi, agar saya bisa berdiri dan jalan seimbang dengan wanita itu, dan menggandeng tangannya di depan kerumunan yang mengatakan  ‘kalian tak cocok” “Amin”.

Saya tidak tahu apakah ini bodoh atau tidak, tapi saya mencoba ‘usaha’ saya kepada orang lain agar saya tahu bagaimana sikap mereka terhadap saya yang 'masih baru' ini. Dan ternyata banyak orang yang cukup menyukainya. Setelah itu, seharusnya saya bisa menerapkannya pada wanita itu.

Ajaib. Sungguh ajaib. Saya hanya terdiam seperti orang bodoh saat bersama dia. Tidak tahu kenapa. Saya ‘pasif’. Tiba-tiba semua ‘usaha’ saya terlihat seperti sia-sia di mata wanita itu. Dan mungkin itulah yang terpikirkan oleh si wanita dalam membuat tulisan itu. Maaf jika saya membuat kamu jatuh, harga dirimu yang kau bilang bukan nol tapi minus. Maaf jika kamu bertahan, tanpa dapat apapun, karena saya pasif.

Jika saya terlihat pasif, bukan berarti saya tidak peduli dengan kamu, Nd. Saya hanya mencari cara lain, dan sebagian besar, saya tidak tahu harus bagaimana. Bukan berarti tidak sayang.

Dan jika kamu pernah berpikir apakah saya sayang kamu seperti semua usaha mu yang sudah kau lakukan untuk saya yang bodoh.
Jawabannya, ratusan kali ‘baper’, saya tetap bertahan. Puluhan kali kita dalam masalah, saya tetap bertahan. Belasan kali kita bertengkar, saya tetap bertahan. Tidak mungkin saya bertahan tanpa ada sayang. Terdengar bodoh, tapi, ini salah satu usaha saya, hahaha. Dan jika kamu berpikir mengapa saya tidak pernah cemburu, bukan karena saya tidak sayang, tapi karena tidak mau dendam. Dan itulah bodohnya saya, tidak pernah bisa menyampaikan sesuatu secara langsung.

Sebenarnya saya cukup heran dan kaget, mengapa tiba-tiba? Tiba-tiba kamu terpikir oleh perkataan kerumunan, padahal kamu yang suruh saya tetap tinggal, dan tiba-tiba kamu yang hilang. Sebenarnya cukup sakit.

Kita memang tak cocok, setidaknya belum. Karena saya masih anak lugu yang hanya bisa diam padahal banyak sekali yang bisa dibicarakan.

Haaahhh…..

Thank you for this 4 months, such a pleasure to be with you. Sorry to dissapoint you.

If you want to end the game, it’s okay. I’m sorry to make you this tired, I’m truly sorry. But, I will still trying to be a better player, that can carry you up on my back. So one day, if you decide to play the game again, I will stand beside you, not behind nor front. And finish the game properly.

Dan satu hal, tetap lah jadi orang yang open-minded. Karena diam sepertinya tidak cocok dengan gayamu. Kalau kamu masih berpikir untuk berdiam diri, tak apa, hanya saya jangan bawa orang lain masuk ke dalam aura tidak sedap mu itu, cukup saya yang tahu hal itu.

29515

-Annyngboy