*Nguap*
*Ngusep perut*
Halo para jomblo dan jomblowati. Mohon mangap kalo tersinggung.
Sudah lama gue tidak bersua dengan blog ini. Mungkin sekitar 1 tahun 2 bulan gue gak ngepost lagi. Yak, alesan gue cukup umum; sibuk. Sekian.
Pos ini sebenernya adalah upgrade/edited dari pos (Masih tetap) Hidup. Di sekolah, guru bahasa Indonesia gue memberikan tugas untuk membuat cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Dan gue ditugaskan sebagai Tim Editor. Sebenernya jadi tim Editornya itu ada suka-dukanya. Sukanya itu bisa ngeliat cerpen punya orang lebih dulu, terus ngacak-ngacak isinya dan mengatasnamakan pengarang itu. Dukanya itu kalo ngedit punya orang yang cerpennya disingkat2. contohnya; "akhrnya w pergi ke sawah brg tmn2 smp". Gue gak yakin dia itu emang orangnya alay, atau typo, atau bahkan tulisan huruf yang ada di keyboardnya udah pada luntur.
Selain jadi editor, gue juga yang mendesain cover dari hardcover book ini. Mungkin ini merupakan salah satu pekerjaan gue yang paling berguna, selain nulis blog kayak gini. Dan gue juga gak yakin sebenernya ada yang ngeliat blog gue apa nggak.
Untuk memperpanjang pos gue yang singkat ini, gue bakalan menceritakan sebuah cerpen yang merupakan adaptasi dari pos (Masih tetap) Hidup.
4 Mas Ketir
(Oleh: M. Andre Mutalibov)
Sebenernya
pengalaman ini terjadi sebelum UAS 1 (Pertama), sekitar bulan Desember 2012.
Pengalaman ini menceritakan tentang 4 orang anak kocar kacir yang gak jelas,
padahal gak tau kalo lagi dapet masalah.
Sebelum
UAS 1 dilaksanakan, ada namanya Latihan Olahraga untuk semua anak SMA Korpri.
Latihan Olahraga itu dimulai jam 07.00 Waktu Indonesia bagian Galau. Latihannya itu ada Shuttle Run, Harvard,
Squatras, dan Pull Up. Sebenernya latihannya itu cuma sebentar, tapi panasnya
bisa sampe bikin kulit epidermis mengelupas. Setelah latihan itu banyak
anak-anak yang kecapean banget, apalagi yang badannya bisa dibilang ‘besar’,
mereka langsung hilang ingatan. Kasihan….
Setelah
latihan itu, ada Fitness. Fitnessnya itu dilaksanakan di UNISMA 45
(Universitas Islam 45 kalo gak salah kepanjangannya). Lokasi UNISMA ini cukup
jauh. Bisa dibilang bagaikan jalan kaki dari SMA Korpri ke tukang fotokopi di
depan SMPN 18. Karena gue takut naik motor sendirian, selain menghemat bensin
motor, Gue, Giusti, dan Khairul memutuskan untuk memaksa Angga nganterin kita
ke UNISMA. Setelah terjadi perbedaan pendapat, Angga akhirnya mau nganterin.
Angga
bawa sebuah All-new Jazz yang udah
dimodifikasi. Salah satunya speaker segede galon Aqua di kursi belakang. Konon
katanya, yang duduk di kursi belakang pulang-pulang bakalan budek.
Yaudah,
kita masuk ke mobilnya Angga. Angga, bawa mobil keluar gerbang sekolah.
Perasaan gue udah gak enak, pas lagi
pengen keluar gerbang, mobilnya Angga diteriakin, disorakin gak jelas. Gue gak
yakin kalo mobilnya Angga itu emang keren, atau ngalangin pintu masuk. Setelah
keluar dari SMA Korpri, ada temen sekelas gue yang nantangin Angga untuk
balapan ke UNISMA, dia bernama Icu. Iya, dari namanya aja udah gak bener. Dia
naik mobil bersama seorang sahabatnya yang bernama Aceng. Dari namanya udah
agak jorok, orangnya emang jorok. Mobilnya Icu adalah Ford Fiesta yang
sepertinya sudah dimodifikasi. Perasaan gue semakin gak enak. Gue hanya bisa
berdoa semoga kalo terjadi kecelakaan, gue masih hidup, yang lain gue gak
peduli.
Dimulailah
balapan tersebut. Angga melakukan sprint (Yang
gak tau arti sprint, cari di Google)
yang sangat keras. Bunyi decitan ban mobil sama aspalnya bagaikan seorang guru
yang lagi ngapus papan tulis “Ngieeeeeeeeeet”, kurang lebih kayak gitu,
silahkan dibayangkan sendiri.
Yasudahlah,
dengan secara tidak sengaja dan terpaksa, Gue, Khairul, Giusti terlibat adegan
balapan amatir itu. Angga masih memimpin di depan mobilnya Icu. Gue deg-degan
setengah koma. Bahkan di setiap belokkan, Angga gak mengurangi kecepatan. Di
jalan lurus, mulailah Angga nge-drag,
dengan sengaja, Angga nyalip 2 orang lagi boncengan. Mungkin karena mereka
berdua kaget, mereka hampir keserempet mobilnya Angga. Lalu 2 orang itu menyalip
Angga lagi sambil mengeluarkan binatang peliharaannya. Anjing, Kucing, Semut,
kira-kira begitulah. Dan sialnya, selagi di perempatan, itu pas lagi lampu
merah. Sialnya lagi mereka berdua adalah senior Korpri kelas XI. Dan bertemulah
Angga, dengan kedua orang tadi. Mereka mengucapkan sumpah serapahnya didepan
mobil Angga. Dan tentu saja banyak orang yang melihat. Di belakang, ada Icu dan
Aceng lagi ngetawain Angga. Gue juga hanya bisa tertawa kecil tapi sebenernya ketakutan.
Banget.
Gue,
Khairul, Giusti cuma bisa ketawa-ketawa kecil tapi sebenernya shock abis. Pada akhirnya, balapannya
terus dimulai. Singkat cerita, Angga yang kalah balapan tersebut. Emang gak ada
taruhan apa-apa sih. Angga kalah juga karena nyetir sambil gemeteran takut
kenapa-kenapa.
Setelah
kita sampai di UNISMA 45, kita absen sambil ngumpet-ngumpet siapa tau ketemu
sama 2 orang tadi. Okelah, kita berempat masuk, Gue, Giusti, Khairul
mencar-mencar biar gak ketauan kalo bareng Angga. Parah emang. Yaudah deh, gue
mencoba beberapa alat, contohnya butterfly,
shoulder pull, dan gue lupa yang narik-narik
pake dua tangan gitu namanya apa. Setelah beberapa menit mengelilingi tempat
olahraga itu, gue ngerasa ada yang aneh. Angga dimana!? Gue cari-cari gak
ketemu. Nah, tiba-tiba Angga muncul dengan muka pucet. Mukanya agak sedikit
berantakan kayak lagi nahan buang air gitu deh. Ternyata dia baru dilabrak sama
temen-temennya 2 orang senior itu tadi. Untungnya, Angga juga dibantuin sama
temen-temennya meskipun gue gak ikut. Sayangnya jam tangan Angga retak. Kasian
emang. Gue mencoba untuk menenangkan Angga yang sedang galau takut mobilnya
diapa-apain sama 2 orang senior tadi. Untungnya sih nggak diapa-apain.
Selesai
olahraga tadi, kita semua masuk ke mobil Angga, dan buru-buru keluar dari
UNISMA biar gak ada masalah lagi. Bisa dibilang kita kabur. Di dalem mobilnya
Angga, bagaikan kuburan di siang hari, sunyi sekali. Entah kita semua shock karena insiden yang tadi, entah
kecapean abis olahraga, atau diem-diem ada yang kentut….
Yaah
akhirnya Angga nyetel musik, dan gue sama Khairul saling bertatapan dan ketawa
kecil. Sedangkan Giusti ketawa sendiri. Pokoknya kita kocar-kacir gak jelas di
mobil padahal lagi ketakutan banget.
Keesokan
harinya, masih ada latihan olahraga lagi. Dengan badan pegal-pegal, tulang
osteoporosis, muka Frankenstein gue bangun. Latihan olahraganya itu
dilaksanakan di lapangan Serba Guna Bekasi. Entah ini keajaiban atau mukjizat,
tanahnya itu kotor, becek, lembek. Akhirnya olahraganya gak jadi. Selagi gue
pengen pulang, gue ngeliat Angga naik motor bareng Aceng. Pas Angga menoleh ke
gue, dia ketawa ‘hihihihi’. Gue gak yakin apa dia masih shock karena kejadian kemaren atau udah gila.
Sekitar
bulan Januari 2013, Angga membantu gue dalam membuat cerita ini. Katanya, dia di
bawa keluar sama kakak kelas, ada lebih dari 15 senior yang ribut sama Angga. Gue
bingung, kenapa 2 senior yang dapet masalah, tapi yang ngajak ribut sampe 15
orang. Jangan-jangan 2 senior tadi kawin dan mempunyai 13 anak. Gue gak tau,
semoga aja nggak.
4
Mas Ketir ini dibikin secara tidak sengaja, dan tidak diduga-duga. 4 Mas Ketir
ini cuma parodi dari “The Three Musketeers”. Kalo Musketeers itu prajurit, kalo
Mas Ketir itu kocar-kacir padahal gemeteran.
Pokoknya itu salah satu
pengalaman yang sangat abstrak. Lucu iya, serem iya, seru iya, gak lucu juga
iya. Pengalaman gak datang dengan sendirinya, cari pengalaman itu, jalani
pengalaman itu dengan seasik mungkin. Waktu gak bisa di ubah, gak bisa diulang,
gak bisa dipercepat, lakukan apa yang anda lakukan sekarang dengan sepenuh
hati, tanpa beban, tanpa keluhan. Kecuali di tahun 3000, mungkin mesin waktu
udah ada. Pengalaman anda datang kalau anda sendiri yang mencarinya, bagaimana
pengalaman anda itu, bagaimana anda sendiri yang menyikapinya.
Di saat kalian membaca cerita ini, 4 Mas Ketir
sudah memulai perjalanan untuk menemukan
ke-7 Dragon Ball, Kita akan mencari petualangan melawan Majin Boo, dan jodoh.
Salam hangat dari laptop saya yang kepanasan saat
membuat cerita ini!
Yaah, setidaknya jalan cerita masih sama, cuma kata-katanya doang yang diperhalus hahaha.
Udah lama gue gak ngepost, sekalinya ngepost, cuma editan dari pos lain huahaha.
Gue punya banyak banget cerita, tapi belum cukup waktu untuk mengungkapkannya (ini kok jadi galau).
Jadi... yah cukup sekian post saya yang sangat tidak ada toleransinya, mohon maaf dan terima kasih(?). Selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please don't give a bad words, just a good words.